Puisi merupakan suatu seni sastra yang memiliki nilai tersendiri. bagaimana tidak. di dalam puisi sendiri mencakup setidaknya 2 hal yang mempengaruhi nilai seninya.
Harapan si bocah penjaja koran
Title : (Harapan) Bocah Penjaja Koran
Penulis : Bydi cHow
Pembaca/Speech : Mega Haru
Rec: 04/03/2018
Pagi tlah tiba namun rina belum menyapa
Ternyata si murung mega menyembunyikannya
Si bocah menatap kosong pada atapnya yang gelap
Ia tertunduk layu tak menemui kawanynya
Hingga langitpun seakan membentak si bocah agar segera menepi
Turunlah airmata menetesi koran-korannya
Tibalah rina menyapa
Membangunkan mata si bocah
Ia menatap dengan penuh warna
Terukir simpul senyumnya menepis layu
Menyambut tujuh bidadari yg turun ke bumi
Menepis rina menyambut harapan si bocah
Ia berlari lincah di pepatang jalan
Kembali merajut asa
1. Susunan kata
susunan kata dan pesan dalam puisi memang nilai tertinggi dalam unsur puisi. kosa kata yang vulgar dan frontal merupakan salah satu titik nilainya. tapi ada yang lebih ternilai lagi. ialah susunan kata yang bila didengar sesaat kita tak akan mengerti pesannya, namun ketika kita membaca atau mendengar dalam satu bait penuh, kita dapat mengerti pesan yang disampaikan. itu adalah kejutan dari puisi2. intonasi si pembaca
dalam membacakan puisi juga hal terpenting. jika kata adalah raganya, maka intonasi membaca adalah jiwa nyadi sini admin akan share 1 puisi terbagus dan terindah, kadang admin mengulanginya berkali kali mendengarkannya. kadang admin juga meneteskan air mata. inilah puisi tersebut
Kerajaan Puisi (Episode 1)Harapan si bocah penjaja koran
Title : (Harapan) Bocah Penjaja Koran
Penulis : Bydi cHow
Pembaca/Speech : Mega Haru
Rec: 04/03/2018
Pagi tlah tiba namun rina belum menyapa
Ternyata si murung mega menyembunyikannya
Si bocah menatap kosong pada atapnya yang gelap
Ia tertunduk layu tak menemui kawanynya
Hingga langitpun seakan membentak si bocah agar segera menepi
Turunlah airmata menetesi koran-korannya
Tibalah rina menyapa
Membangunkan mata si bocah
Ia menatap dengan penuh warna
Terukir simpul senyumnya menepis layu
Menyambut tujuh bidadari yg turun ke bumi
Menepis rina menyambut harapan si bocah
Ia berlari lincah di pepatang jalan
Kembali merajut asa
No comments:
Post a Comment